Pada abad ke-21 ini kemampuan berpikir komputasional menjadi semakin penting dan merupakan keterampilan inti yang dapat membantu memanfaatkan teknologi informasi dan komputasi modern. Berpikir komputasional bukan hanya relevan bagi para professional yang bergerak di bidang Teknologi Informasi, tetapi juga bagi individu dari berbagai latar belakang dan profesi.
Oleh karena itu Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) menjadikan mata pelajaran Informatika sebagai mata pelajaran wajib dengan tujuan utama melatih kemampuan berpikir komputasional untuk menciptakan solusi dari permasalahan.
Apa itu Berpikir Komputasional?
Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode untuk menyelesaikan masalah dengan menerapkan teknik ilmu komputer.
Berpikir komputasional dapat membantu menyelesaikan masalah yang terlihat rumit menjadi lebih sederhana sehingga proses penyelesaiannya menjadi lebih cepat dan efisien.
Beberapa ciri-ciri berpikir komputasional, yaitu:
-
- Berorientasi pada solusi
-
- Tidak menyerah ketika menghadapi tantangan
-
- Mencari solusi paling efisien
Mengapa Kemampuan Berpikir Komputasional Dibutuhkan?
Ada beragam manfaat tentang Berpikir Komputasional (computational thinking) tidak hanya berkaitan dengan bahasa pemrograman (coding) atau dunia teknologi. Manfaat dari berpikir komputasional yang sangat penting lainnya yaitu sebagai berikut:
-
- Skill Yang Sangat Penting di Dunia Kerja:
Diberbagai sektor pekerjaan seperti sekolah, pemerintah maupun swasta yang bergerak di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi dan lainnya. Kemampuan berpikir komputasional menjadi salah satu keterampilan yang paling dicari didunia pekerjaan. Hal ini karena orang yang memiliki pola berpikir komputasional mampu memecahkan masalah secara efisien dan menghasilkan solusi inovatif.
-
- Adaptasi Terhadap Perubahan Teknologi
Di era teknologi yang terus berkembang dengan cepat, kemampuan untuk berpikir komputasional memungkinkan individu untuk lebih cepat beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkannya secara efektif
-
- Meningkatkan Kreativitas dan inovasi
Dalam pola berpikir komputasional terdapat tahapan dekomposisi (proses untuk memecahkan masalah kompleks menjadi bagian yang lebih kecil dan mudah untuk diselesaikan). Hal inilah yang dapat kita lakukan dengan berbagai pola untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Pola inilah yang dilakukan oleh setiap orang bisa berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut berkaitan erat dengan kreativitas dari masing-masing individu. Semakin sering individu tersebut menerapkan metodenya, maka tingkat kreativitas dalam menangani sebuah permasalahan akan semakin meningkat dan berinovatif
-
- Meningkatkan Pola Pikir Kritis, Analisis dan Efisiensi
Kemampuan untuk menganalisa masalah dan situasi dengan perspektif yang logis dan sistematis. Individu dengan pola pikir seperti ini memiliki keterampilan berpikir kritis yang kuat, yang memungkinkan mereka untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi secara efektif. Keahlian ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang tepat dan memecahkan masalah yang rumit secara efisien.
Bagaimana Cara Melatih Berpikir Komputasional?
Untuk memiliki kemampuan berpikir komputasional itu bisa dikembangkan atau diasah dan bukan hanya dari genetik. Ada beberapa cara untuk mengasah kemampuan berpikir komputasional, di antaranya:
- Menggunakan Optima Learning untuk melatih kemampuan berpikir komputasional siswa TK – SMA
- Mempelajari bahasa pemrograman atau coding, misalnya Python atau Scratch, sebagai langkah awal
- Memecahkan masalah secara sistematis dengan merancang langkah-langkah logis
- Berpartisipasi dalam proyek atau kompetisi pemrograman, seperti Innovate Competition atau Tantangan Bebras
- Menerapkan berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari, seperti merencanakan jadwal atau mengatur data
- Membagi permasalahan menjadi beberapa tugas dan langkah sederhana untuk menyelesaikannya (berorientasi pada solusi)
- Menggabungkan pemikiran teknik dan matematis seperti dalam dunia teknik sipil atau arsitektur
Dengan demikian, berpikir komputasional bukan hanya menjadi kunci kesuksesan di era digital ini, tetapi juga menjadi fondasi untuk pertumbuhan dan perkembangan bagi berbagai individu mulai dari pelajar atau pekerja dari berbagai bidang dan profesi. Dengan memahami konsep berpikir komputasional dan mengembangkan kemampuan tersebut, kita dapat menjadi lebih efisien dalam memecahkan masalah, meningkatkan kreativitas dan inovasi serta berhasil beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus berkembang.
Tantangan BEBRAS
Bebras adalah sebuah inisiatif internasional yang tujuannya adalah untuk mempromosikan Computational Thinking (Berpikir dengan landasan Komputasi atau Informatika), di kalangan guru dan murid mulai tingkat SD, serta untuk masyarakat luas. Kompetisi ini adalah kompetisi bergengsi yang dikenal di skala internasional termasuk UK, Australia, dan Amerika Serikat. Negara yang sudah berpartisipasi mengikuti Bebras ada lebih dari 55 negara. Pada tahun 2018, jumlah peserta yang mengikuti Bebras Challenge mencapai lebih dari 2,75 juta siswa dari berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri pada tahun 2023, 46.400 siswa dari kelas 1 SD sampai dengan 3 SMA mengikuti tantangan Bebras ini.
Yang dilombakan dalam kompetisi adalah sekumpulan soal yang disebut soal BEBRAS. Soal BEBRAS disajikan dalam bentuk uraian persoalan yang dilengkapi dengan gambar yang menarik, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami soal. Soal-soal tersebut dapat dijawab tanpa perlu belajar informatika terlebih dahulu, tapi soal tersebut sebetulnya terkait pada konsep tertentu dalam informatika dan computational thinking. Bebras task sekaligus menunjukkan aspek informatika dan computational thinking.
Terdapat 4 kategori: SiKecil (kelas 1-3 SD), Siaga (kelas 4-6 SD), Penggalang (kelas 7-9 SMP), dan Penegak (kelas 10-12 SMA/SMK).
Semua peserta BEBRAS akan mendapatkan e-certificate dari National Board Organization Bebras. Bagi yang mendapatkan nilai lebih dari 50%, nilainya akan dicantumkan di sertifikat. Hasil (nilai dan ranking) akan diumumkan di website Bebras.
Hubungi sekolah anda untuk pendaftaran partisipasi kompetisi BEBRAS. Tidak ada biaya pendaftaran untuk mengikuti kompetisi BEBRAS ini.
Optima Learning
Optima Learning merupakan media pembelajaran digital untuk mata pelajaran informatika, yang dipakai di sekolah-sekolah kerjasama Optima Tech Academy.
Optima Learning membantu melatih kemampuan berpikir komputasional, termasuk dengan latihan persiapan tes BEBRAS, serta memudahkan para siswa mengerti konsep-konsep yang diajarkan di pembelajaran informatika.